Oleh: Jinsono Purba SP. (Consultant POC Dyna Grow & HPT)
Pecahnya Gabah saat proses penggilingan menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi petani padi di Indonesia.
Selain merugikan kualitas dan kuantitas hasil panen, kondisi ini juga berdampak pada penurunan harga jual beras.
Ada beberapa faktor penyebab pecahnya gabah, di antaranya kematangan yang belum sempurna dan kadar air yang masih tinggi saat penggilingan.
Pengisian bulir gabah yang kurang maksimal sering disebabkan oleh rendahnya penyerapan nutrisi penting, seperti Kalium (K).
Kalium memiliki peran penting dalam pembentukan dan pematangan bulir padi.
Pada masa krusial, seperti fase bunting hingga panen, tanaman padi memerlukan asupan kalium dalam jumlah besar.
Disarankan untuk memberikan pupuk KCl sebanyak 100 kg per hektare per musim guna memastikan proses pengisian bulir berlangsung optimal.
Tak hanya kalium, penggunaan pupuk cair organik seperti Dyna Grow, yang mengandung unsur nutrisi lengkap untuk meningkatkan daya serap tanaman, juga dapat memperbaiki kualitas hasil panen.
Pupuk ini mampu menjadikan warna beras lebih cerah dan menarik.
Aplikasi pupuk cair dapat dilakukan bersamaan dengan fungisida setelah malai padi muncul, untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dengan perawatan yang tepat, produksi beras diharapkan tidak hanya meningkat dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih optimal.(JP)