STRATEGI MENGENDALIKAN ULAT (Spodoptera frugiperda/Armyworm) PADA TANAMAN JAGUNG
Oleh : Jinsono Purba SP.

Sekarang semakin menyebar serangan hama ulat pada tanaman jagung. Fall Armyworm atau Spodoptera frugiperda adalah hama ulat grayak baru yang dapat menyerang, merusak / menghancurkan tanaman jagung & tanaman lainnya hanya dalam semalam.
Hama ulat grayak atau sering juga disebut ulat tentara jenis baru ini mampu bermigrasi (menyebar) ratusan kilometer dan menjadi peringatan bagi petani kecil.
Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan Kementerian Pertanian mencatat bahwa hama ulat grayak species baru Spodopterafrugiperda pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Maret 2019 di Sumatera Barat. Hanya dalam waktu empat bulan, hama ulat grayak jagung ini menyebar keberbagai provinsi meliputi provinsi di pulau Sumatera, Jawa, dan beberapa daerah di Kalimantan dan Sulawesi.
Tips untuk menanggulanginya:
√ Rotasi tanaman untuk memutus daur hidup hama.
√ Pengolahan tanah yang baik (selama 1 bulan) untuk mengangkat kepompong hama dari dalam tanah agar mati terjemur oleh sinar matahari
√ Pemasangan perangkap berferomon, feromon Exi sebanyak 20 buah per hektar
√ Pemasangan lampu perangkap sebanyak 30 buah per hektar
√ Penyemprotan insektisida jika kerusakan daun telah mencapai 5%
√ Penyemprotan insektisida jika populasi kelompok telur telah mencapai 1 kelompok atau 10 tanaman
√ Penyemprotan insektisida jika tangkapan ngengat oleh Feromon Exi telah mencapai 30 ngengat/ 3 malam.(insektisida yang direkomendasikan adalah insektisida yang mengandung bahan aktif : spinetoram, thiametoxam, lamda cyhalotrin, cyantraniliprolem dan chlorantaniliprole.) serta emamectin benzoat.
Aplikasi penggunaan bahan aktif tersebut harus dengan pola bergantian.
√ Tetap lakukan penggunaan nutrisi lengkap seimbang yang sudah “Nanotechnologi” seperti DYNA GROW, agar terjaga daya imunitas dari tingkat serangan hama ulat tersebut.
Semoga bermanfaat. 🙂