
PUPUK NANOTECHNOLOGY, ALTERNATIF ATASI BAHAN BAKU PUPUK MAHAL
Perkembangan teknologi nano tumbuh pesat di sektor kesehatan dan pharmasi. Sektor obat obatan, kosmetik dan anti aging, nano teknologi berkembang pesat, tentu karena penggunanya orang-orang yang berkantong tebal. Bukan berarti di sektor pertanian utamanya pupuk tidak berkembang. Pupuk nano bukan lagi wacana, melainkan sudah operasional.
India, misalnya telah menjual secara komersial pupuk nano dalam bentuk nano urea. Perstisida dan herbisida nano juga semakin berkembang dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sekaligus mencegah pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk dan pestisida serta herbisida berlebihan.
Pertanyaan mendasarnya, mengapa pupuk nano?
Paling tidak ada tiga argumen yang mendasari pengembangan pupuk nano harus diakselerasi:
(a) harga bahan baku pupuk dan pupuk yang semakin melambung
(b) tuntutan efektifitas dan efisiensi penggunaan pupuk
(c) peningkatan daya saing produk pertanian dengan input rendah dan biaya aplikasi yang murah.
Pupuk nano dengan ukuran nano partikel yaitu 1-100 nm, dengan ukuran yang sangat kecil, maka ukuran ini dapat meningkat lebih 1.000 kali lebih kecil dibandingkan partikel biasa, sehingga luas permukaan kontak, kelarutannya dan kebutuhan bahan bakunya jauh lebih rendah dibandingkan pupuk konvensional.
Peningkatan efisiensi dan efektifitas pupuk nano ini didukung kelarutan yang tinggi. Ukuran pupuk nano 10-9 dengan ukuran stomata 10-6, akan mudah diserap oleh stomata/tanaman untuk diolah menjadi karbohidrat atau gula.
Hasil penelitian Agung Wicaksono dari Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik nano dapat meningkatkan berat buah mangga 100%. Hasil yang sangat fantastis dan menjanjikan dalam pengembangan pupuk nano.
Pertanyaan selanjutnya, apa yang harus kita lakukan , agar dapat mengatasi kebutuhan pupuk yang makin mahal dan tidak terjangkau?
Pupuk Organik DYNA GROW ,solusi untuk bagi
PETANI CERDAS….