Oleh : Jinsono Purba SP. (Consultant POC Dyna Grow & HPT)
- Pengaruh pH Tanah terhadap Perkembangan Akar Sawit:
🌴Pertumbuhan Akar:
Tanah yang terlalu asam (pH < 5) atau terlalu basa (pH > 7) dapat menghambat perkembangan akar sawit.
Pada pH < 5, kelarutan aluminium (Al) dan mangan (Mn) meningkat, yang bersifat racun bagi akar.
Pada pH > 7, hara seperti fosfor (P), besi (Fe), dan zinc (Zn) menjadi tidak tersedia untuk tanaman.
🌴Kesehatan Tanaman:
pH tanah yang tidak sesuai dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan patogen penyebab penyakit akar, sehingga mengurangi efektivitas sistem akar dalam menyerap nutrisi dan air.
🌴Penyerapan Hara:
Pada pH optimal (5.5–6.5), akar sawit lebih mampu menyerap nutrisi dari pupuk, baik organik maupun anorganik.
2. Pengaruh Pupuk Organik Cair Dyna Grow terhadap Perkembangan Akar Sawit:
🌴Peningkatan Penyerapan Hara:
Dyna Grow, sebagai pupuk organik cair, mengandung nutrisi mikro dan makro yang mudah tersedia bagi akar sawit, bahkan pada kondisi tanah dengan pH kurang ideal.
🌴Stimulasi Pertumbuhan Akar:
Kandungan hormon tumbuh alami (seperti auksin) dalam Dyna Grow dapat merangsang perkembangan sistem akar yang lebih panjang dan bercabang. Hal ini memungkinkan akar untuk menjangkau lebih banyak air dan nutrisi dalam tanah.
🌴Perbaikan Struktur Tanah:
Aplikasi rutin Dyna Grow membantu meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang mendukung perbaikan struktur tanah, sehingga sistem perakaran sawit tumbuh lebih sehat dan kuat.
🌴Toleransi Stres:
Dyna Grow membantu meningkatkan toleransi akar terhadap kondisi stres, seperti kekeringan atau pH tanah yang tidak optimal.
- Sinergi antara pH Tanah Optimal dan Dyna Grow:
Pada pH tanah yang optimal (5.5–6.5), efektivitas Dyna Grow meningkat karena nutrisi dalam pupuk dapat terserap lebih maksimal oleh akar.
Kombinasi pengelolaan pH tanah melalui pengapuran (jika tanah terlalu asam) dan penggunaan Dyna Grow dapat menciptakan kondisi ideal bagi perkembangan akar sawit dan meningkatkan hasil panen.
Rekomendasi:
 Gunakan Dyna Grow sesuai dosis yang dianjurkan dan lakukan pengukuran pH tanah secara berkala untuk memastikan tanah tetap dalam kondisi optimal. Jika diperlukan, sesuaikan pH tanah dengan bahan seperti kapur dolomit (untuk tanah asam) atau bahan organik untuk menstabilkan pH.(JP)
